The Joy Of Giving

Oleh: Lisanasanti, MACE

Ketika dunia mengajarkan untuk mendapatkan kekayaan, kesuksesan, ketenaran sebesar-besarnya untuk hidup yang bahagia, Firman Tuhan mengajarkan sebaliknya.

Firman Tuhan mengajarkan bahwa lebih indah memberi dari pada menerima. Firman Tuhan juga mengajarkan siapa mempertahankan nyawanya akan kehilangan nyawanya, tetapi siapa memberikan nyawanya akan mendapatkannya kembali. Bagaimana kita mengajarkan pada anak-anak kita, nilai-nilai Firman Tuhan ini?

Biasanya anak-anak tanpa diajarkan sekalipun cenderung untuk egois, ada masa-masa, khususnya di usia balita, anak-anak maunya semua barang menjadi miliknya. Itu naluri alamiah anak-anak. Walaupun dalam kadar yang berbeda-beda, karena sifat anak yang berbeda. Ada anak yang secara naluri memiliki empati besar, cepat belas kasihan. Ada juga anak anak yang punya sifat tidak peduli, cuek terhadap orang lain. namun apa pun sifat bawaan seorang anak, nilai-nilai karakter kristiani harus diletakkan sebagai landasan. Berbagi atau memberi tidak selalu berupa materi, tapi juga kasih, waktu, perhatian, hidup, dsb…

Bagaimana mengajar anak untuk berbagi?

Tidak ada metode khusus yang menjamin keberhasilan, tetapi ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh orang tua dan pendidik.

  1. Mengondisikan Anak

Kita dapat menciptakan keadaan untuk anak mau bejar berbagi. Ketika anak kedua saya mulai masuk TK, saya perhatikan berbeda dengan kakaknya. Dia lebih easy going, tapi cuek. Untuk mengajarkan berbagi, sejak TK, saya selalu memberi bekal makanan untuk dibawa ke sekolah dan selalu memberi lebih dengan pesan untuk berbagi dengan teman dan gurunya, dan… dia lakukan. Tiap pulang sekolah, saya tanya siapa saja yang diberi, dan dia akan cerita. Kadang dia hanya makan sedikit saja dan diberikan ke guru dan teman-teman. Kadang dia cerita ada teman yang lapar, jadi dia berikan bekalnya. Sekarang anak saya sudah kelas 6 SD, dan kebiasaan itu masih kami lakukan. Kebiasaan akan menetap menjadi karakter.

2. Memberikan Motivasi atau Dorongan untuk Belajar Memberi

Anak-anak dapat diajar memberi dengan mendiskusikannya, menonton film bersama, dengan cerita-cerita teladan tentang martir Kristus, atau pahlawan-pahlawan iman. Melihat dampak dari orang-orang yang berani memberi hidup, kekayaan, kepandaian, dan cita-cita. Kita juga bisa mengajak anak-anak berkunjung ke panti asuhan, rumah orang tua, teman yang sakit, ke tempat-tempat yang membutuhkan, di mana kita bisa berbagi.

3. Menjadi Teladan dalam Memberi

Ibu Theresia menjadi orang yang sangat dikenal karena keberaniannya memberi hidup bagi orang-orang miskin di India, selain karena panggilan Tuhan, tapi juga karena dari kecil dia biasa melihat kemurahan ayah dan ibunya dalam menjamu orang-orang yang datang ke rumahnya.

Kita bisa mengajarkan pada anak-anak, jika kita sendiri melakukannya. Kalau di rumah orang tua biasa menunjukkan kebaikan, kemurahan hati, anak-anak juga akan belajar. Anak-anak yang memiliki hati yang memberi, akan banyak membawa dampak bagi orang lain di sepanjang hidupnya. (Lisa)


* PESAT (Pelayanan Desa Terpadu) adalah lembaga pelayanan Kristen interdenominasi yang sejak 1987 terpanggil untuk membangun dan meningkatkan harkat hidup masyarakat desa melalui pelayanan pendidikan.

*Future Center adalah program pembinaan anak usia 0 – 18 tahun yang bertujuan untuk memunculkan potensi seorang anak sepenuhnya dan mengembangkan kapasitas kepemimpinannya sehingga ia menjadi sebagaimana yang Tuhan rencanakan.

Sponsori seorang anak desa di https://bit.ly/DataSponsor-FC

Saksikan kami di Channel YouTube: https://www.youtube.com/@PesatOrg/videos

WA: https://wa.me/6285101294002

Instagram: pesat_ministry